no image
Berbicara tentang pendidikan, tidak bisa lepas dari pemikiran dan prinsip dasar pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara (Soewardi Soerjaningrat), bapak pendidikan bangsa Indonesia. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan. Upaya kebudayaan (pendidikan) menurut Ki Hajar dapat ditempuh dengan sikap (laku) yang dikenal dengan Teori Trikon, yakni; Kontinyu, Konsentris, dan Konvergen. Sedangkan pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung dalam berbagai tempat yang beliau beri nama Tri Sentra Pendidikan, yaitu: Alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda.
Ki Hajar Dewantara terkenal dengan ajarannya Sistem Among ( Tutwuri handayani, Ing Madya mangun karsa, Ing ngarsa sung tulada)  di Tamansiswa. Sistem among ialah suatu sistem pendidikan yang berjiwa kekeluargaan dan bersendikan 1) Kodrat Alam, sebagai syarat untuk mencapai kemajuan dengan secepat cepatnya dan sebaik-baiknya; 2) Kemerdekaan, sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir batin anak, agar dapat memiliki pribadi yang kuat dan dapat berpikir serta bertindak merdeka.
Apa yang terjadi sekarang ini? Dunia pendidikan di hebohkan dengan tawuran antar pelajar mulai dari anak-anak SMP, SMA/SMK sampai perguruan tinggi, hampir setiap hari menghiasi surat kabar dan Televisi. Para guru rame mencari metode dan model pengajaran yang relevan dengan era dan jaman yang serba di gital. Mereka lupa, bahwa kita punya seorang pahlawan pendidikan yang seharusnya jadi tauladan dan panutan para siswa dan pendidik di negeri ini. Di lingkungan masyarakat, para pemimpin dan pejabat kita seperti kehilangan karakter dan kepribadian bangsa. Erosi sikap dan perilaku sudah menjalar bukan hanya dilingkungan para siswa dan guru tetapi hampir di semua lapisan kehidupan masyarakat dan bangsa kita. Adakah kesalahan dalam pelaksanaan sistem pendidikan kita ?

Grand Design Pendidikan
Saat diminta pendapatnya mengenai hal tersebut, Ketua Umum PB PGRI, Dr. Sulistiyo, M.Pd mengungkapkan, bahwa hingga saat ini kita belum memiliki Grand Design pendidikan yang baik, karena itu pembangunan pendidikan di Indonesia pun jadi tidak memiliki arah yang jelas. Banyak persoalan muncul dan pemerintah pun tak mampu mengatasinya secara tuntas. Dalam penyusunan kebijakan pendidikan selama ini para pejabat sering mencontoh dari Negara lain yang belum tentu sesuai dengan kondisi bangsa kita. Menurut Sulistiyo kondisi bangsa kita sangat khas dan berbeda dengan bangsa lain. Dengan demikian kebijakan yang berhasil dilaksanakan di Negara lain tidak semuanya mampu menjawab persoalan pendidikan bangsa kita.
“Untuk menentukan arah pembangunan pendidikan bangsa, kita seharusnya memiliki grand design pendidikan yang jelas. Selama ini pendidikan nasional kita orientasinya tidak menentu arah dan tujuannya. Padahal, dalam masyarakat dunia yang berubah cepat, tujuan pendidikan suatu bangsa haruslah jelas. Meskipun harus dinamis mengikuti perkembangan zaman, tujuan pendidikan nasional harus tetap bertolak pada kebudayaan, jatidiri, dan karakter bangsa Indonesia”, jelasnya.
Untuk itu PB PGRI telah menggelar konvensi nasional dalam rangka menyusun grand design pendidikan dengan melibatkan praktisi pendidikan, akademisi, professional, birokrat, dan aktivis peduli pendidikan serta tokoh-tokoh penting di negeri ini. Kegiatan itu telah dilaksanakan tanggal 18 – 19 Februari 2014. Hasil konvensi nasional tersebut telah dirumuskan oleh Tim dan diwujudkan dalam buku Pendidikan untuk transformasi bangsa, dengan tema Arah Baru Pendidikan Untuk Perubahan Mental Bangsa. Setelah digelar peluncuran di kantor PB PGRI, Selasa (14/10/2014) buku tersebut telah dikirim ke berbagai pihak termasuk kepada pemerintah.
Sulistiyo yang juga anggota DPD RI asal Jateng itu mengungkapkan, bahwa buku yang disusun oleh Tim PB PGRI tersebut memuat banyak pemikiran dan gagasan para ahli sehingga tepat dijadikan rujukan untuk menyusun grand design dan arah pembangunan pendidikan yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan pembangunan pendidikan, masyarakat, bangsa dan negara. 
Selain Sulistiyo, pakar pendidikan HAR Tilaar juga menegaskan, pendidikan di Indonesia belum memiliki arah tujuan yang jelas untuk menyiapkan manusia-manusia yang cakap, kreatif, dan bertanggung jawab. Padahal, Indonesia sudah harus menciptakan generasi emas yang diharapkan bisa memajukan kehidupan bangsa.
”Neoliberalisme sudah masuk ke dunia pendidikan sehingga arah pendidikan menjadi tidak jelas seperti sekarang,” kata Tilaar.

Revolusi Mental
Drs. Sahono, M.Pd, Kepala UPTD  Pendidikan Kec. Grogol, Kabupaten Sukoharjo mengungkapkan, bahwa terkait pembangunan pendidikan dan karakter bangsa, pemerintahan baru, presiden Jokowi telah mengeluarkan konsep “Revolosi Mental”.  Hal ini menurutnya relevan dengan UU no 20 tahun 2003 tentan Sistem Pendidikan Nasional yaitu pendidikan yang bertujuan mengembangkan kemampuan, mental, watak, dan perdaban bangsa yang bermartabat, serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia mencatat beberapa kebijakan yang telah dilaksanakan antara lain: KIP (Kartu Indonesia Pintar) tetapi menurutnya perlu disempurnakan baik kriteria penerima maupun data penerimanya sehingga progam ini tepat sasaran. Dengan demikian upaya pemerataan pendidikan dan pendidikan yang berkeadilan bagi semua anak bangsa bisa terwujud.

Kurikulum 2013
Pengurus PGRI Kabupaten Sukoharjo yang berpengalaman sebagai guru ini menilai pemberlakuan kurikulum 2013 perlu didukung kesiapan seluruh infrastruktur-nya. Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Tenaga kependidikan yang lain harus menguasai baik filosofisnya maupun implementasinya. Selain itu buku-buku juga harus tersedia di sekolah-sekolah baik untuk siswa maupun gurunya. Empat standar yang berubah secara fundamental harus sudah disiapkan yaitu: Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
Selanjutnya, regulasi dan kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah perlu disinkronkan, karena di era otonomi daerah ini menurutnya sering terjadi regulasi dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah tidak matching. Ia memberi contoh, di Pusat melalui sistem Dapodik sudah menerapkan Permendikbud No. 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Periodisasi Kepala Sekolah empat tahunan dan bisa diangkat kembali periode yang ketiga kalinya kalau nilai kinerjanya amat baik dan ditempatkan di sekolah lain yang nilai akreditasi sekolahnya di bawah sekolah sebelumnya. Tetapi di daerah belum melaksanakan regulasi itu sehingga banyak Kepala Sekolah yang SK-nya dinyatakan kadaluwarsa. Dampaknya jumlah jam mengajarnya berkurang sehingga tidak bisa terbit SKTP (Surat Keputusan Tunjangan Profesi).
Sahono berharap pemerintahan Jokowi ini bisa melaksanakan konsep “Revolosi Mental” dengan baik dengan dukungan seluruh komponen bangsa sehingga generasi penerus nanti memiliki kecerdasan yang paripurna (kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual) untuk menghadapi persaingan global.

Hak Warga Negara
Lia Maylani Hendriyanti, M.Pd guru SDN Wonosari 02, Ngaliyan, kota Semarang menyatakan, lahirnya hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 membuktikan bahwa Negara Indonesia telah merdeka. Dan dengan kemerdekaan itu, setiap warga Negara Indonesia memiliki kebebasan dan hak untuk memperoleh pendidikan. Para founding fathers telah merumuskan konsep untuk membangun bangsa ini agar menjadi bangsa yang unggul dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Hal tersebut tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan dalam pasal 31 Ayat 2.

Peran Orang Tua
Diungkapkan, selama ini banyak kritik masyarakat terhadap pendidikan yang dinilai lebih berorientasi pada ranah kognitif, mengejar kemajuan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai akademik tetapi kurang memperhatikan ranah afektif dan psikomotor, pembentukan sikap, moral dan karakter peserta didik. Guru yang pandai berbahasa inggris dan kini tengah mengikuti lomba guru berprestasi ini meyakini, sebagian besar guru sudah berusaha menerapkan pembelajaran yang berkarater, karena menurutnya setiap guru pasti menginginkan siswanya kelak menjadi manusia yang cerdas dan berbudi luhur seperti yang dicita-citakan para founding father. Tetapi diakui, pembentukan karakter siswa kenyataannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal itu tidak bisa lepas dari peran orang tua dan keluarga di rumah serta lingkungan tempat tinggal siswa yang bersangkutan. Lingkungan rumah, menurut Lia mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perkembangan dan karakter siswa. Karena itu kerjasama yang baik antara guru, orang tua dan pemerintah akan menciptakan pendidikan yang baik bagi siswa untuk kepentingan masyarkat, bangsa dan negara. Lia pun meyakini, bahwa pendidikan yang hanya mengejar kemajuan ilmu pengetahuan tetapi meninggalkan jati diri, karakter dan budaya bangsa berarti menyimpang dari amanat UUD 1945 dan cita-cita para pendiri bangsa.

Revolusi mental yang sedang dielu-elukan saat ini menurut Lia Maylani sangatlah penting dan bermanfaat untuk segera kita wujudkan. Meningkatnya angka kejahatan dari anak-anak usia dini, remaja sampai orang tua saat ini sangat memprihatinkan. Karena itu harus menjadi perhatian kita semua untuk dipikirkan bagaimana solusinya. Keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa bergantung pada penerus bangsanya. Generasi penerus bangsa yang mempunyai mental kuat dan berkepribadian baik akan menjadi modal dalam melaksanakan revolusi mental demi terpenuhinya rasa aman, damai, dan sejahtera bagi seluruh rakyat. (d4)
Beban Kerja Guru Tidak Sama Dengan Beban Kerja Pegawai  Kantor lainnya, walaupun pegawai kantor memiliki jam kerja  40 jam perminggu

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan dari negara Indonesia yang merdeka adalah untuk “…memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…”. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut memerlukan guru yang bekerja secara profesional. UU nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 35 ayat (2) mengatur beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. PP nomor 74/2008 Tentang Guru, pasal 52 ayat (1) mempertegas bahwa beban kerja guru mencakup kegiatan pokok; yaitu (a) merencanakan pembelajaran, (b) melaksanakan pembelajaran, (c) menilai hasil pembelajaran, (d) membimbing dan melatih peserta didik, dan (e) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru. Selanjutnya PP nomor 74/2008 pasal 52 ayat (2) menegaskan bahwa istilah tatap muka berlaku untuk pelaksanaan beban kerja guru yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Beban kerja guru melaksanakan pembelajaran paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu tersebut merupakan bagian jam kerja pegawai yang secara keseluruhan paling sedikit 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja dalam 1 (satu) minggu.
Hasil survei 22 Agustus 2015 menunjukkan ketidaksetujuan guru, kepala sekolah dan pengawas bahwa beban kerja guru berpotensi menyebabkan kelelahan mengajar.

Beban kerja guru (sekaligus jam kerja guru) sebanyak 24 (dua puluh empat) jam tatap muka (jam mengajar) per minggu diperhitungkan pada 1 (satu) kegiatan tugas pokok dan fungsi guru, yaitu bagian (b) melaksanakan pembelajaran (tatap muka). Sedangkan 1 (satu) jam jam pelajaran pada jenjang SD, 1 jam pelajaran = 35 menit, SMP = 40 menit, dan SMA/SMK = 45 menit. Jika dikonversi, maka 24 jam pelajaran per minggu di SD hanya setara dengan 14 jam kerja per minggu (24 x 35 : 60), di SMP hanya setara dengan 16 jam kerja per minggu (24 x 40 : 60), di SMA hanya setara dengan 18 jam kerja per minggu (24 x 45 : 60).
Adapun sisa beban kerja guru PNS pada jenjang SD sebanyak 23,5 jam kerja per minggu, jenjang SMP sebanyak 21, 5 jam kerja per minggu, jenjang SMA sebanyak 19,5 jam kerja per minggu berlaku untuk kegiatan tugas pokok dan fungsi guru yang lain, yaitu bagian (a) merencanakan pembelajaran, (c) menilai hasil pembelajaran, (d) membimbing dan melatih peserta didik, dan (e) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
Isu Standar Pelayanan Minimal bidang pendidikan, dalam Permendiknas No. 15/2005 tentang Standar Pelayanan Pendidikan (SPM) pendidikan dasar di kabupaten/kota, dalam pasal 2 ayat (2) poin b. butir 5 menyatakan bahwa salah satu bentuk pelayanan minimal di tingkat satuan pendidikan adalah “setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan. Isu-isu ini mendapat apresiasi positif lebih dari 90 persen responden

Kinerja guru sebagai aparatur sipil negara diatur dalam (1) Peraturan MenPAN dan RB No. 16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, (2) Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN No. 03/V/PB/2010 dan No. 14/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, (3) Permendiknas No. 35/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dan (4) Buku pedoman Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
As.Wr.Wb.

selamat datang di blog ini...!!

Pada kesempatan ini saya mau membagikan aplikasi administrasi guru lengkap. sebenarnya di dalamnya terdapat beragam aplikasi yang sudah ada sekitar lebih dari 80 aplikasi untuk guru kelas.tapi untuk saat ini saya hanya memberikan hak akses untuk rekap semua nilai...., rentang nilai smtr I dan II. silahkan bagi yang berminat mencobanya download di bawah ini

http://adf.ly/1T38nX

 cara penggunaan :
1. isi data guru jangan lupa kelas yang di ajar tiap guru

2.isi data siswa
3.klik data aplikasi di kolom F paling atas di isi sesuai dengan kelasnya


isinya yang full Version

Yang berminat donasi ikuti petunjuk di bawah ini :
1. silahkan kunjungi ALAMAT INI  kemudian masukkan alamat yang berwarna oranye

2. setelah selesai silahkan komentar yang isinya
    1.nama USER PC anda (jangan sampai salah)
    2. Alamat email anda (alamat pengiriman aplikasi)
Admin berhak mengirim atau tidak untuk aplikasi full version tanpa harus menjelaskan alasannya 

Maaf jika anda menganggapnya ribet
terimakasih atas pengertiannya

Jenjang jabatan guru telah mengalami dua kali penetapan atau aturan: 

 Dasar-dasar hukum

1.KEPUTUSAN MENPAN NOMOR 84 TAHUN 1993 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA
2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Selanjutnya kita mengetahui: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru.

Karena masih dalam suasan EPUPNS 2015, berikut ini adalah Daftar Jenjang Jabatan Guru

Mencoba Memahami Pengisian EPUPNS Guru

 jenjang jabatan fungsional guru

Jenjang kepangkatan guru PNS secara umum ada kebijakasanaan Pemerintah terhadap penyesuaian jabatan guru berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru.
Berikut ini daftar lengkap penyesuaian jenjang kepangkatan guru PNS yang baru, yakni :
No
Gol/ruang
    Jenjang Pangkat
Jenjang Jabatan
   Sekarang  Sebelumnya
1
II/a
   Pengatur Muda—-Guru Pratama
2
II/b  Pengatur Muda Tk.IGuru Pratama Tk.I
3
II/c  PengaturGuru Muda
4
II/d  Pengatur Tk.I—-Guru Muda Tk.I
5
III/a  Penata MudaGuru Pertama,Guru Madya
6
III/b  Penata Muda Tk.IGuru Pertama,Guru Madya Tk.I
7
III/c  PenataGuru Muda,Guru Dewasa
8
III/d  Penata Tk.IGuru Muda,Guru Dewasa Tk.I
9
IV/a  PembinaGuru Madya,Guru Pembina
10
IV/b  Pembina Tk.IGuru Madya,Guru Pembina Tk.I
11
IV/c  Pembina Utama MudaGuru Madya,Guru Utama Muda
12
IV/d  Pembina Utama MadyaGuru Utama,Guru Utama Madya
13
IV/e  Pembina UtamaGuru Utama,Guru Utama
Pada awalnya terdapat guru PNS yang masih golongan II, tetapi pada perkembangan saat ini berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya tidak ada lagi rekruitmen guru PNS dengan golongan ruang dibawah III/A.
no image


10 Rahasia Mendapatkan Rasa Percaya Diri Dalam Hitungan Detik

Banyak cara yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anda dalam jangka panjang, namun terkadang kita juga memerlukan langkah-langkah meningkatkan rasa percaya diri dalam waktu singkat. Anda rasanya tak bisa berjalan menuju sebuah pertemuan penting sambil membaca buku panduan mengenai kepercayaan diri, atau menelepon mentor anda pada menit-menit terakhir.
Jadi dibawah ini saya mencoba mensharingkan kepada anda beberapa tips yang dapat meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat dalam hitungan detik :

1. Tersenyum
Tersenyum merupakan tips 1 detik jika anda merasa gugup dan tidak percaya diri. Anda tidak hanya tersenyum jika anda merasa senang dan percaya diri, sebaliknya anda bisa tersenyum untuk membuat diri anda merasa lebih baik. Tersenyum berhubungan erat dengan perasaan positif sehingga hampir tidak mungkin anda merasa tidak enak ketika anda tersenyum.
Tersenyum lebih dari sekedar menunjukkan ekspresi pada wajah anda. Tersenyum melepaskan hormon endorphin yang membuat anda merasa lebih baik, meningkatkan sirkulasi darah di wajah anda, membuat anda merasa nyaman dengan diri anda sendiri dan tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri anda. Anda juga akan tampak lebih percaya diri di hadapan orang lain ketika anda tersenyum.

2. Tatap Mata Lawan Bicara Anda
Sama halnya dengan tersenyum, tataplah mata semua orang di dalam ruangan. Berikan senyum anda dan dapat dipastikan mereka akan membalas senyuman anda; dan senyum yang diberikan orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat. Sama halnya dengan tersenyum, kontak mata menunjukkan bahwa anda percaya diri. Menatap sepatu anda atau meja mendorong perasaan anda menjadi ragu-ragu dan malu. Tips ini sangat berguna untuk situasi kerja; buatlah kontak mata dengan orang yang mewawancarai anda, atau orang-orang yang menghadiri presentasi anda.
“Kontak mata membantu anda untuk menghilangkan rasa takut jika anda sedang berbicara di depan umum dan semakin mendekatkan anda dengan lawan bicara anda. Stress merupakan perasaan yang datang dari sesuatu yang asing dan tidak dapat dikendalikan. Kontak mata memberikan pembicara gambaran dari kenyataan yang tidak lain adalah lawan bicara itu sendiri. Kontak mata juga membantu menarik minat lawan bicara anda.” (Confident Eye Contact, Unlimited Confidence)

3. Ubahlah Suara Dalam Diri Anda
Kebanyakan dari kita memiliki suara dalam diri yang mengatakan bahwa kita bodoh, tidak cukup mampu, terlalu gendut, kurus, berisik, pendiam, dll. Kemampuan merubah suara di dalam diri anda merupakan kunci untuk memperoleh kepercayaan diri dari dalam. Buat suara dalam diri anda menjadi teman pendukung yang paling mengenal anda dan mengetahui bakat anda, serta menginginkan anda untuk mencapai yang terbaik.

4. Lupakan Standar Yang Ditetapkan Orang Lain
Terlepas dari situasi yang membuat anda mengalami krisis percaya diri, anda bisa membantu diri anda sendiri dengan berpegang pada standar yang anda miliki. Orang lain memiliki nilai yang berbeda dengan anda, dan sekeras apa pun anda mencoba, anda tidak pernah bisa memuaskan semua orang setiap saat. Jangan khawatir jika orang-orang menyebut anda gendut, kurus, pemalas, membosankan, pelit, konyol, dll.. Bertahanlah pada standar yang anda miliki, bukan pada standar yang dimiliki orang lain. Ingatlah nilai-nilai dan standar-standar yang dimiliki umumnya berbeda dalam masyarakat; anda tidak harus menerima nilai dan standar tersebut hanya karena orang-orang di sekitar anda menerimanya.

5. Tampillah Serapih Mungkin
Meskipun anda hanya memiliki sedikit waktu, pergilah ke kamar mandi untuk memastikan anda tampil rapih. Sisirlah rambut anda, cucilah muka anda, perbaiki riasan wajah anda, luruskan kerah anda, pastikan tidak ada sisa makanan pada gigi anda. Semua hal ini dapat membuat perbedaan antara rasa percaya diri terhadap penampilan anda dan rasa takut anda terhadap penampilan anda.
”Sempurnakan penampilan fisik anda; sudah merupakan fakta bahwa penampilan seseorang memainkan peranan penting dalam membangun rasa percaya diri. Meskipun kita tahu apa yang kita miliki dalam diri kitalah yang penting, penampilan fisik anda menentukan impresi orang terhadap diri anda.” (Building Blocks to Self-Confidence, Complete Wellbeing)

6. Berdoalah Atau Bermeditasi Sejenak
Jika anda percaya pada Yang Maha Kuasa, mengucapkan doa bisa meningkatkan rasa percaya diri anda (anda juga bisa melakukan meditasi selain berdoa). Langkah ini membantu anda untuk mundur sesaat dari situasi yang serba cepat dan mencari bantuan dari Yang Maha Kuasa. Berikut adalah sebuah contoh doa, namun anda bisa menulis hal serupa yang sesuai dengan agama atau kepercayaan anda:
“Ya Tuhan, terima kasih karena Kau telah mencintai dan menerimaku apa adanya.. bantulah aku untuk melakukan hal yang sama.. dan bantulah aku untuk tumbuh menjadi sesuai dengan kehendakMu sehingga rasa percaya diriku akan bertambah; semuanya demi keagungan namaMu dan bukan namaku. Terima kasih karena Engkau telah mendengarkan dan menjawab doaku. Amin.” (Daily Encounter, Strengthen Your Self-Confidence, Acts International)

7. Reka Ulang
Jika sesuatu terjadi diluar dugaan anda, hal ini cukup mudah menggoyahkan rasa percaya diri anda. Mungkin anda menumpahkan minuman anda, terlambat hadir di sebuah pertemuan penting karena macet, atau seseorang yang ingin anda ajak bicara memberikan tanggapan dingin. Cobalah untuk “mereka ulang” situasi tersebut dan tempatkan pada situasi yang lebih positif. Seringkali suatu kejadian menjadi negatif karena persepsi kita sendiri.

8. Tentukan Langkah Anda Selanjutnya
Jika anda tidak yakin dengan apa yang harus anda lakukan, temukan satu langkah sederhana yang bisa membantu anda untuk terus maju. Hal ini mungkin saja bisa dilakukan dengan melakukan kontak mata pada sebuah pesta, memperkenalkan diri anda pada orang asing, memecahkan kebekuan dalam sebuah rapat, atau menanyakan orang yang mewawancarai anda untuk menunjukkan pengetahuan anda terhadap industri dan perusahaan mereka.
Mulailah bertindak meskipun anda tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang seharusnya anda lakukan. Bergeraklah menuju sasaran anda. Koreksi diri anda di lain kesempatan.

9. Bicaralah Perlahan
Sebuah tips sederhana agar anda terlihat atau menjadi lebih percaya diri adalah dengan bicara perlahan. Jika anda bicara terlalu cepat, anda akan merasa tidak enak karena anda sadar anda bicara terlalu cepat. Bicara perlahan memberi anda kesempatan untuk memikirkan apa yang anda akan katakan selanjutnya. Jika anda sedang berbicara atau melakukan presentasi, berhentilah sesaat pada akhir sebuah frase atau kalimat untuk membantu orang lain mencerna apa yang anda katakan.
Berbicara perlahan menunjukkan kepercayaan diri seseorang. Seseorang yang merasa tidak layak didengarkan akan berbicara dengan cepat, karena ia tidak mau membuat orang lain menunggu hal-hal yang tidak layak didengarkan.

10. Ikut Ambil Bagian
Pernahkah anda duduk seharian di dalam kelas atau di sebuah rapat tanpa mengucapkan satu patah kata pun? Pernahkah anda pergi bersama teman-teman anda di malam hari dimana teman-teman anda berbincang dengan gembira sementara anda hanya duduk dan menatap minuman anda? Kemungkinan yang terjadi adalah anda merasa tidak terlalu percaya diri pada saat itu – dan mungkin saja anda akan merasa lebih tidak enak sesudah malam tersebut. Apapun situasi anda, berusahalah untuk ikut ambil bagian. Meskipun anda merasa tidak banyak yang bisa anda katakan, pikiran dan perspektif anda sangat berharga bagi orang-orang di sekitar anda.
Dengan mencoba untuk berbicara setidaknya satu kali dalam setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang lebih baik, lebih percaya diri mengutarakan pikiran anda, dan dikenal sebagai seorang pemimpin oleh rekan-rekan anda.

Kata-Kata Motivasi Hidup Sukses
Mereka yang telah meraih sukses tak akan pernah mengenal kata menyerah, yang ada adalah belum berhasil. Bahkan Thomas Alva Edison berkata bahwa dirinya tidak gagal melakukan 1000 cara hanya saja ia menemukan 100 cara yang salah.
Jadikanlah apa yang diraih orang lain sebagai motivasi untuk anda. Yakinlah anda juga pasti bisa, dan tetaplah bersyukur dengan apa yang telah anda miliki saat ini.
Jika anda mengerjakan sesuatu, maka kerjakanlah semua itu dengan sepenuh hati. Jika anda bekerja seadanya, maka hasil yang akan anda dapatkan pun akan seadanya.
Jujur adalah sifat mutlak yang ada pada setiap manusia. Dengan kejujuran akan menuntun manusia pada pintu kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu seseorang yang tidak pernah jujur dalam hidupnya selalu dipenuhi dengan bayang-bayang kesalahan yang tlah dia dilakukan.
Bekerja keras tanpa ilmu sama saja kosong, Punya ilmu tapi tidak bisa menggunakannya itu juga sama saja bohong, Tidak punya ilmu dan tidak mau bekerja, maka jangan pernah bermimpi untuk sukses!!
Seseorang yang telah mempunyai tujuan yang pasti dan bisa membangun kehidupan secara matang, maka  orang itu adalah orang yang bisa berfikir serta berjiwa dan berkarakter yang jelas dan pasti.
Sekecil apapun nilai kesuksesan itu, jika anda bisa menikmati dan merasakannya pasti akan membuahkan kebahagiaan dan kepuasan, itulah arti sebenarnya dari Kesuksesan selama ini.
Tiada gunanya mencari materi kalau kepuasan hidup akan tersingkirkan?? Ukuran orang meraih Sukses itu adalah merasakan bahagia, kepuasan jiwa serta kedamaian hati.
Sukses itu di awali dari saat kita menjaga pikiran agar tetap tertuju pada hasil yang kita inginkan, bukan pada kekurangan yang telah kita miliki.
Allah sudah menyebarkan benih kesuksesan, dalam tempat dan waktu yang tepat ketika suatu saat kita akan membutuhkan, kesuksesan hidup dalam diri kita menunggu untuk Bersemi, Tumbuh dan Berbunga.
Mulailah untuk Bermimpi, Berencana, Belajar dan Bekerja untuk apa yang anda inginkan hari ini. Potensi anda akan membuat ruang bagi pencapaian mimpi-mimpi anda, dan kesuksesan anda akan membawa nilai dan kesenagan bagi diri anda dan semua orang yang ada disekitar Anda.
Mimpikanlah sesuatu dan jadikanlah mimpimu itu kenyataan, karena sebenarnya tak akan ada dunia ini jika tak ada yang bermimpi dan semua berawal dari mimpi.
Jika kamu gagal mendapatkan sesuatu, hanya satu hal yang harus kamu lakukan, coba lagi!
Sebisa mungkin hindari mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, karena hasil yang akan anda dapatkan nantinya juga hanya setengah dari apa yang anda harapkan.
Sesungguhnya di saat kesusahan teman, satu senyum yang tulus lebih berharga daripada sejuta kata yang tiada guna.
Sesungguhnya masih banyak orang di dunia yang lebih susah dari kita, maka hentikanlah segala keluhan kita dan bersyukur terhadap apa yang kita punya.
Syukurilah apa yang kamu dapat karena belum tentu kamu bisa mendapat lagi apa yang telah kamu dapat.
Jika suatu saat anda pernah mengalami kegagalan, maka janganlah anda menjadikan kegagalan tersebut sebagai alasan untuk takut mengulangnya kembali, hingga anda tidak pernah ingin untuk mencobanya kembali, tapi lihatlah kegagalan tersebut sebagai kesuksesan meraih keberhasilan.
Kita selalu beranggapan bahwa seseorang yang sukses itu hidup serba enak, nyaman, kaya, baik, dan tanpa masalah. Tapi semua yang anda fikir itu tidak benar, karena orang sukses itu selalu mempunyai suatu permasalahan dalam hidupnya. Entah apapun itu permasalahnya
Kita harus mempunyai tujuan yang jelas, perencanaan yang matang, mencari dan menggali segala potensi diri, bekerja keras, tekun dalam meraih tujuan dan BERDOA, proses itu harus anda lakukan dengan ILMU, OTAK, DAN JIWA.

Kata-Kata Bijak Kehidupan

Hati akan menemukan kedamaiannya saat kita mampu memaafkan. Jadilah pribadi yang anggun diatas ketulusan.

Standar terbaik untuk mengukur keberhasilan Anda dalam kehidupan adalah dengan menghitung jumlah orang yang telah Anda buat bahagia.

Cara terbaik tuk melupakan masa lalu adalah bukan dengan menghindari atau menyesalinya, namun dengan menerima dan memaafkannya.

Memaafkan merupakan hal yang sulit dilakukan, tetapi dengan perasaan sayang kita bisa memaafkan seseorang dengan mudah.

Tak peduli apapun yg terjadi hari ini, miliki senyum yg buatmu terlihat bahagia, dan doa yg buatmu lebih kuat!


Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar,  karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa.

Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan, dalam situasi apapun.

Jangan takut akan perubahan. Kita mungkin kehilangan sesuatu yang baik, namun kita akan peroleh sesuatu yang lebih baik lagi.

Jiwa yang kuat tidak akan melemah jika ia disakiti. Karena ia tahu, setiap kesakitan adalah poses mambangun kekuatan.

Orang lain bisa berkata apapun tentang dirimu. Tapi siapa dirimu sebenarnya, hanya kamu yang tahu dan hanya kamu yang memutuskan.

Jangan terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Tak peduli bagaimana kamu merencanakan, rencana Tuhan lebih baik dari rencanamu.

Jangan terpuruk ketika kamu tengah berada dalam situasi terburuk. Tuhan memberikannya padamu, karena Dia ingin kamu lebih kuat dari sebelumnya.


*      A. TEORI BEHAVIORISTIK

Menurut teori beavioristik atau aliran tingkah laku, belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan.Belajar tidaknya seseorang bergantung pada faktor-faktor tradisional yang diberikan lingkungan. Nama-nama ilmuwan yang termasuk pendiri sekaligus penganut behavioristik antara lain adalah.
·         Ivan P. Pavlov
·         Hull
·         Warson
·         Guthrie
·         Thorndike
·         Skinner.
Mula-mula teori conditioning ini dikembangkan oleh Ivan P. Pavlov (1927) dengan melakukan percobaan terhadap anjing. Pada saat seekor anjing diberi makanan, keluarlah respon anjing tersebut berupa keluarnya air liur. Demikian juga jika dalam pemberian makanan tersebut disertai dengan bel, air liur anjing juga akan keluar. Makanan yang di berikan oleh pavlov  disebut perangsang tak bersyarat (unconditioned stimulus), sementara bel disebut sebagai perangsang bersyarat (conditioned stimulus).
Lalu Edwin Guthrie (1935) berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dapat diubah, Tingkah laku baik dapat diubah menjadi buruk dan sebaliknya tingkah-laku buruk dapat diubah menjadi baik. Tiga metode pengubahan tingkah laku yang dikemukakannya yaitu, metode respon bertentangan, metode membosankan, metode mengubah lingkungan.
Teori kondisioning ini lebih lanjut dikembangkan oleh Watson (1970) Setelah mengadakan eksperimen ia menyimpulkan, bahwa pengubah tingkah laku dapat dilakukan melalui latihan/membiasakan mereaksi terhadap stimulus-stimulus yang diterima. Menurut Watson, stimulus dan respon tersebut harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observable). Dengan hal yang dapat dapat diamati menurut Watson akan dapat meramalkan perubahan apa yang akan terjadi pada siswa dan hanya dengan cara demikianlah psikologi dan ilmu tentang belajar dapat disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti fisika atau biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik.
Selanjutnya Skinnermengembangkan teori kondisioning dengan  menggunakan tikus sabagai bahan percobaan. Menurutnya, suatu respon sesungguhnya juga menghasilkan sejumlah konsekuensi yang nantinya akan mempengaruhi tingkah laku manusia untuk memahami tingkah laku siswa scara tuntas menurut Skinner perlu memahami hubngan antara satu stimulus dan stimulus yang lainnya. Dan Teori Skinner dikenal dengan  “Operant Conditioning”, dengan enam konsepnya, yaitu:
1.      Penguatan positif dan negatif.
2.      Shapping, proses pembentukkan tingkah laku yang makin mendekati tingkah laku yang diharapkan.
3.      Pendekatan Suksektif, proses pembentukkan tingkah laku yang menggunakan penguatan pada saat yang tepat, hingga respon pun sesuai dengan yang diisyaratkan.
4.      Chaining of response, respon dan stimulus yang berangkaian satu sama lain.
5.      Extinction, proses  penghetian kegiatan sebagai akibat dari ditiadakannya penguatan.
6.      Jadwal penguatan, variasi pemberian penguatan: rasio tetap dan bervariasi, interval tetap dan bervariasi.



Dan Thomdikemengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respon (yang juga bisa berbentuk pikiran, perasaan, dan gerakan). Dari  pengertian ini wujud tingkah laku tersebut bisa saja dapat diamati atupun tidak dapat diamati. Teori belajar Thomdike juga disebut sebagai abran “ Connectionism”. Menurut Thomdike, belajar dapat dilakukan dengan mencoba-coba (trial and error).
Karakteristik belajar “ trial and error” adalah sebagai berikut:
a.       Adanya motif pada diri seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu
b.      Seseorang berusaha melakukan berbagai macam respon dalam rangka memenuhi motifnya
c.       Respon-respon yang dirasakan tidak bersesuaian dengan motifnya dihilangkan
d.      Akhirnya seseorang mendapatkan jenis respon yang paling tepat.
Thomdike juga mengemukakan beberapa hukum tentang belajardiantaranya:
a.       Hukum kesiapan (Law of Readiness),jika seseorang siap melakukan sesuatu ketika ia melakukannya maka ia puas. Sebaliknya bila ia tidak jadi melakukannya maka ia tidak puas.
b.      Hukum latihan  (Law of Exercise), jika respon terhadap stimulus diulang-ulang, maka akan memperkuat hubungan antara respon dengan stimulus. Sebaliknya jika respon tidak digunakan, hubungan dengan stimulus semakin lemah.
c.       Hukum akibat (Law of Effect),bila hubungan antara respon dan stimulus menimbulkan kepuasan, maka tingkatan penguatanya semakin besar. Sebaliknya bila hubungan respon dan stimulus tidak menimbulkan kepuasan, maka tingkat penguatan semakin lemah.

Lalu Clark Hull yang sangat terpengaruh oleh teori evaluasi Charles Darwin. Semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup. Karena itu kebutuhan biologis dan pemuasan biologis menempati posisi sentral. Implikasi praktisnya adalah guru harus merencanakan kegiatan belajar berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap motivasi, maka belajar merupakan penguatnya.
Teori behavioristik ini dalam perkembangannya mendapat kritik para teoritis dan praktisi pendidikan menurut para pengkritik, teori behavioristik ini tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks. Disamping itu, teori ini juga dianggap cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir linear konvergen, tidak kreatif.

*      B. TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK
Teori ini menekankan proses belajar daripada hasil belajar. Bagi pengalaman kognitivistik belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Lebih dari itu belajar adalah melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Menurut teori kognitivistik, ilmu pengetahuan dibangun dari diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Beberapa ahli pengusung teori ini diantaranya Robert M. Gagne, Jean Piaget, Ausebel, & Bruner.
a.)    Robert M. Gagne
Salah satu teori belajar yang berasal dari psikologi kognitif adalah teori pemprosesan informasi (Information Processing Theory) yang dikemukakan Gagne. Menurut teori ini, belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi dalam otak manusia.
b.)    Jean Piaget
Piaget juga mengemukakan bahwa proses belajar harus di sesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Dalam konteks ini ada empat tahap yaitu:
1.)    Tahap sensorimotor (anak usia 1,5 – 2 tahun),
2.)    Tahap praoperasional (2 – 8 tahun),
3.)    Tahap operasional konkrit (usia 7/8 tahun sampai 12/14 tahun),
4.)     Tahap operasionalfonnai (14 tahun atau lebih).

c.)    Ausebel
Menurut Ausebel siswa akan belajar dengan baik jika isi pelajaran (intructional content) sebelunya didefinisikan dan kemudian dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa (advance organizers), dengan demikian akan mempengaruhi pengaturan kemajuann belajar siswa. Advance organizers adalah konsep atau informasi umum yang mewadahi semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
d.)    Bruner
Bruner mengusulkan teori yang disebutnya Free Discovery Learning. Teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan, kepada siswa untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, devinisi, dsb).


*      C. TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Bagi penganut teori Humanistik, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia. Teori ini bersifat elektrik artinya teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuannya untuk “memanusiakan manusia” (aktualisasi diri) dapat tercapai. Beberapa pakar ilmuan teori humanistik diantaranya:
ü  Kolb
ü  Carls Rogers
ü  Honey
ü  Bloom dan Krathwohl
ü  Mumford
ü  Abraham Maslow
ü  Hubermas





a.)    Bloom dan Krathwohl
Bloom dan Krathwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai (dipelajari siswa tercakup dalam tiga kawasan yaitu : kawasan kognitif, efektif, dan psikomotor. Taksonomi Bloom telah berhasil memberi inspirasi kepada banyak pakar lain untuk mengembangkan teori-teori belajar dan pembelajaran.
Pada tingkatan yang lebih praktis, taksonomi ini telah banyak membantu praktisi pendidikan untuk merumuskan tujuan-tujuan belajar dalam bahasa yang mudah dipahami,operasional serta dapat diukur.

b.)    Kolb
Kolb membagi tahapan belajar dalam empat tahapan yaitu:
·         Pengalaman konkrit: pada tahap ini, Dini seorang siswa hanya mampu sekedar ikut mengalami suatu kejadian, ia belummengerti bagaimana dan mengapa suatu kejadian harus terjadi seperti itu. Inilah yang terjadi pada tahap awal proses belajar.
·         Pengamatan aktif dan reflektif: siswa lambat laun mampu mengadakan pengamatan aktif terhadap kejadian itu, serta mulai berusaha memikirkan dan memahaminya.
·         Konseptualisasi: siswa mulai membuat abstraksi atau “ teori “ tentang hal yang pernah diamatinya.
·         Eksperimen aktif: pada tahap ini siswa sudah mampu mengaplikasikan suatu aturan umum ke situasi baru.
c.)    Honey dan Mumford
Honey dan Mumford menggolongka siswa dalam empat tipe yaitu:
·         Siswa tipe aktivis: mereka yang sukamelibatkan diri pada pengalaman-pengalaman baru cenderung berpikiran terbuka dan mudah diajak berdialog. Dan biasanya tipe siswa seperti ini kurang skeptis terhadap sesuatu atau idetik dengan sikap mudah bertanya.
·         Siswa tipe Reflektor: tipe siswa spseperti inicenderung berhati-hati mengambil langkah. Dan suka menimbang-nimbang secara cermat baik-buruknya suatu keputusan.
·         Siswa tipe teoris: biasanya siswa sepeerti ini sangat kritis, senang menganalisa dan tidak menyukai pendapat / penilaian.
·         Siswa tipe pragmatis: menaruh perhatian besar pada aspek-aspek praktis dalam segala hal. Mereka tidak suka bertele-tele.

d.)    Habermas
Menurut Habermas, belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik dengan lingkungan ataupun sesama manusia.
Habermas membagi tiga (3) macam tipe belajar diantaranya:
Ø  Technical Lerning (belajar teknis): siswa belajar beriteraksi dengan alam di sekelilingnya.
Ø  Practical Learning (belajar praktis): pada tahap ini siswa belajar dengan beriteraksi dengan orang-orang disekelilingnya.
Ø  Emancipatory Learning (belajar emansipatoris): siswa berusaha mencapai pemahaman dan kesadaran yang sebaik mungkin tentang perubahan (transformasi) kulturak dari suatu lingkungan.

e.)    Carl Rogers
Carl Rogers mengemukakan, bahwa siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas, siswa diharapkan dapat mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab.
Rogers mengemukakan lima hal penting dalam proses belajar humanistik diantaranya:
ü  Hasrat untuk belajar
ü  Belajar bermakna
ü  Belajar tanpa hukuman
ü  Belajar dengan inisiatif sendiri
ü  Belajar dan Perubahan

f.)     Abraham Maslow
Teori Maslow yang sangat terkenal adalah teori kebutuhan. Kebutuhan pada diri manusia dimulai dari tahapan yang paling dasar menuju pada kebutuhan yang paling tinggi:
v  Physiological needs: kebutuhan fisiologi adalah kebutuhan makan dan minum dan tempat tinggal dan termasuk juga kebutuhan biologis.
v  Safety / Security needs: kebutuhan akan rasa aman  secara fisik dan psikis.
v  Social needs: kebutuhan sosial dibutuhkan manusia agar ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya.
v  Esteem needs: kebutuhan ego termasuk keinginan untuk berprestasi seseorang membutuhkan kepercayaan dan tanggung jawab dari orang lain.
v  Self Aktualization needs: kebutuhan aktualisasi adalah kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukkan dirinya kepada orang lain.

*   D. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTK

Teori konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukkan (konstruksi) pengetahuan oleh si pelajar itu sendiri. Yang dapat artinya proses belajar yang baik adalah belajar dari pengalaman pribadi. Beberapa pakar ilmuan teori belajar konstruktivistik diantaranya Glaserfeld, Dettencourt, dan Matthews.

Ciri-ciri konstruktivitas yang dikemukakan oleh Driver dan Oldham(1994).
v  Orentasi yaitu: siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam mempelajari suatu topik dengan memberi kesempatn melakukan observasi.
v  Elisitasi: siswa mengungkapkan idenya dengan jalan berdiskusi, menulis, dan membuat poster.
v  Restrukturisasi ide yaitu: klasifikasi ide dengan ide orang lain.
v  Penggunaan ide baru dalam berbagai situasi
v  Review artinya dalam mengaplikasikan pengetahuan, gagasan yang perlu di revisi dengan menambahkan atau mengubah.
Von Glaserfeld (1996) mengemukakan bahwa ada beberapa kemampuan yang diperlikan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan yaitu:
·         Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman.
·         Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan mengenai persamaan dan perbedaan tentang sesuatu hal.
·         Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada yang lain.
Adapun faktor-faktor yang membatasi proses konstruksi pengetahuan adalah:
·         Hasil konstruksi yang telah dimiliki seseorang (Constructed knowledge) pengalaman yang sudah diabstraksikan, yang telah menjadi konsep dan telah dikonstruksikan.
·         Domain pengalaman seseorang (Domain of experience) pengalaman akan fenomena baru merupakan unsur penting dalam pengembangan pengetahuan.
·         Jaringan struktur kognitif seseorang (existing cognitive structure) setiap pengetahuan yang baru harus cocok dengan ekologi konseptual.
Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu  proses   pembentukkan pengetahuan.
Peranan guru pada pendekatan konstruktivisme ini lebih sebagai mediator dan fasilitas bagi siswa yang meliputi:

Ø  Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab mengajar atau berceramah dan tugas utama seorang guru.
Ø  Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingin tahuan siswa.
Ø  Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa berjalan atau tidak.

Proses pengalaman kognitif bagi tujua-tujuan konstruktivistik. Beberapa hal   penting    tentang evaluasi dalam aliran konstruktivistik adalah:
Ø  Diarahkan pada tugas-tugas autentik.
Ø  Mengkonstruksi pengetahuan yang menggambarkan proses berfikir yang lebih tinggi.
Ø  Mengkonstruksi pengalaman siswa.
Ø  Mengarahkan evaluasi pada kompleks yang luas dengan berbagai perspektif.









Bedakan antara Pendekatan, Strategi, Model (metode), Teknik Pembelajaran.

Jika dilihat dari pengertiannya maka:
Ø  Pendekatan Pembelajaran adalah suatu pandangan dalam mengupayakan cara siswa berinteraksi dengan lingkungan.

Ø  Strategi Pembelajaran adalah cara-cara yang sistematis yang dipilih dan digunakan seorang pembelajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan pembelajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Ø  Model atau Metode Pembelajran adalah bagian dari strategi pembelajaran, yang merupakan cara dalam menyajikan (menguraikan,memberi contoh, memberi latihan) isi pelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Ø  Teknik Pembelajaran adalah jalan atau alat atau media yang digunakan guru untuk mengarahkan, kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai.



NB:
            Semua materi ini dikutip dari buku Teori Belajar & Pembelajaran tahun 2012 karangan Yuberty, M.Pd – Mujib, M.Pd. – Netri Wati, M.Pd.